Jumat, 16 Januari 2009

Aku adalah debu yang mendamba batu

Aku adalah debu yang mendamba batu
Di tengah mimpi buruk tentang November
Requiem sesak napas dan lagu yang tak merdu

Hidup telah menjelma diam
Di antara teriak dan ruang
Dan kita menjadi kabut

Saling mengucap dalam pemberhentian
Terjaga selamanya
Tak tahu dikutuk atau dihukum

Sebab puisi tak harus selalu indah
Kecuali dengan darah
Dan amin yang tertunda terselesaikan

12-Jan-09

Tidak ada komentar: